Sejarah dan Perkembangan Monitor Dari Masa ke Masa




1.PENGERTIAN DAN FUNGSI MONITOR

Monitor merupakan salah satu hardware dari komputer. Yang dimaksud dengan monitor adalah output device / alat keluaran yang berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar dan sebagai Interface atau layar visual yang menghubungkan antara manusia dengan komputer. Gambar yang ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card. Secara fisik, monitor mempunyai bentuk seperti halnya layar televisi dan fungsinya untuk menampilkan data dan informasi yang berguna bagi para pemakai komputer. Selain itu monitor juga merupakan alat output yang berguna untuk berinteraksi antara komputer dengan pemakai atau penggunanya atau yang dikenal dengan istilah user. Sehingga monitor dapat dikatakan salah satu hardware terpenting dari suatu komputer. Kata monitor sebenarnya adalah sebuah istilah dari bahasa Latin yang artinya untuk pengingat atau penyaran.

2.SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MONITOR

Awal dari sejarah monitor komputer adalah dimulai dengan adanya VDT (The Video Display Terminal) yang berupa layar yang tergabung dengan keyboard dan dihubungkan ke komputer. Tahap perkembangan monitor komputer Fase Pertama terjadi pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman yang bernama Heinrich Geibler (bapak dari monitor tabung). Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan. Lalu 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Waktu itulah yang merupakan Fase Kedua dari tahap pengembangan monitor komputer. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.

Kemudian Monitor CRT Pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima siaran televisi Milestone adalah tabung televisi pertama dari Wladimir Kosma Zworykin (1929), full electronic frame rate dari Manfred Ardenne (1930), dan pengembangan sinar katoda pertama yang dapat direproduksi oleh Allen B.Du Mont (1931). Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar. Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 x 25 dengan kemampuan warnanya. Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720 x 350.

Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis Monitor CGA dari IBM dengan range resolusi dari 160×200 sampai 640 x 200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Monitor yang menjadi perhatian saat itu adalah Taxan Vision, sebuah layar warna 14 inci dengan resolusi 1000 x 1000 pixel dan sebesar 64 Hz. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640 x 350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows. Tahun 1990, monitor Nec Multiscan 4 D yang memiliki resolusi maksimal 1.024 x 768 dan frame rate sebesar 70 Hz telah hadir. Spesifikasi ini masih digunakan untuk Graphical User Interface saat ini. Sekitar tahun 2000, monitor layar datar menyerbu pasaran konsumer. Semua jenis monitor ini menggunakan video digital yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki. Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah personal komputer menjadi nyata. VGA dan generasi generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard video analog dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas tinggi.

Generasi monitor selanjutnya adalah Teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT, tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.

Kemudian perkembangan teknologi monitor selanjutnya adalah Monitor LED. Teknologi monitor LED memiliki banyak keunggulan yang dihasilkan dibandingkan dengan teknologi montor LCD diantaranya adalah kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan LCD monitor. Kedalaman warna yang lebih tinggi dibandingkan LCD monitor sampai hampir mendekati warna aslinya. Kontras rasio yang cukup tinggi perbandingannya dibandingkan dengan LCD monitor.

Selanjutnya adalah Teknologi Monitor Plasma yang menggunakan teknologi gas neon/xenon yang diapit dua lapisan pelat kaca. Kejutan listrik dimasukkan ke lapisan gas, yang langsung memberi reaksi berupa penciptaan elemen gambar.

Kemudian yang sampai perkembanganya adalah Monitor Touch Screen Atau Touch Panels. Monitor touch screen sebenarnya sudah berkembang sudah tahun 1980an yang telah dipatenkan oleh oleh pihak pihak tertentu namun hak paten tersebut telah berakhir dan sekarang teknologi monitor touschscreen sudah menjadi teknologi yang umum dan dapat bebas dikembangkan oleh pihak manapun. Sekarang teknologi monitor touchscreen sudah merambah ke semua perangkat yang dibutuhkan, misalnya seperti handphone, PDA, , tablet PC dan sebagainya. Pada saat komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor sudah berusia 83 tahun dan pengembangannya masih berlangsung sampai saat ini.

Untuk lebih jelasnya, berikut perkembangan monitor dari tahun ke tahun :


  • Tahun 1855  Tabung GeißlerHeinrich Geißler berhasil membuat sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi dengan sebuah pompa merkuri.
  • Tahun 1859  Sinar Katoda DitemukanJulius Plucker, seorang ahli matematika dan fisika dari Jerman, berhasil menemukan dan menggambarkan sinar katoda untuk pertama kalinya.
  • Tahun 1888  Penemuan Liquid CrystalFriedrich Reinitzer, ahli kimia dari Austria, menemukan fenomena kristal cairan. Ia membuat eksperimen dengan sebuah bahan yang memiliki dua titik cair.
  • Tahun 1897  Tabung BRAUNKarl Ferdinand Braun mengembangkan tabung sinar katoda dengan memperkenalkan aplikasi pertama dengan menggunakan osiloskop.
  • Tahun 1930  Siaran Full ElectronicManfred von Ardenne, ilmuwan universal knowledge berhasil membuat siaran televisi full electronic pertama. Pada tahun 1931, ia memperkenalkan penemuannya di ajang International Radio Show di Berlin.
  • Tahun 1963  Penemuan Liquid Crystal Cyan BiphenylGeorge Gray, ahli kimia dari Universitas Hull Inggris, menemukan kristal cairan Cyan-Biphenyl. Kristal ini menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal cairan stabil yang digunakan pada LCD sampai saat ini.
  • Tahun 1969  TN-LCD PertamaJames Fergason mengembangkan teknologi TN (Twisted Nematic) yang mengontrol light transfer dari kristal cairan.
  • Tahun 1981  IBM Membuat Standar MDA dan CGADengan standarnisasi sinyal grafik monokrom dan warna, IBM membuka jalan untuk pengembangan monitor komputer yang universal.
  • Tahun 1984  Standar EGA BerakhirStandar EGA sudah lama menjadi standar minimal pada Computer Graphic Hardware.
  • Tahun 1988  Standar VESAAkhir tahun 1980-an, NEC bersama dengan delapan produsen graphic card lainnya membentuk Video Electronics Standards Association (VESA). Sejak saat itu, ditetapkan sebuah standar yang seragam untuk software, graphics card, dan monitor.
  • Tahun 2000  Layar Datar untuk Home UserMonitor dengan layar datar tipis ini semakin terjangkau harganya bagi home user.
  • Tahun 2005  Layar 3D PertamaToshiba memperkenalkan layar 3D pertama yang menawarkan efek 3D tanpa menggunakan alat bantu lainnya. Namun, mata harus pada posisi tertentu.Di masa depan monitor adalah datar dan 3D. Perangkat CRT cepat atau lambat hanya digunakan untuk aplikasi khusus dan kemudian menghilang. Monitor 3D akan menjadi tren berikutnya. Nantinya, tanpa kacamata pun tampilan 3D sudah dapat dinikmati dari semua sudut pandang mata. Apa yang telah diperkenalkan oleh Toshiba pada tahun 2005 merupakan awal dari perkembangan baru. Saat ini hampir semua produsen besar telah melakukan penelitian dan membuat prototipenya.


1.    JENIS- JENIS MONITOR

  a.  CRT ( Chatode Ray Tube )

Prinsip kerja monitor konvensional atau monitor CRT (Cathode Ray Tube) adalah elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam.Dengan demikian adapun kelebihan dari monitor CRT ini adalah sebagai berikut. Harga dari monitor ini umumnya paling murah.Untuk masalah tampilan di layar monitor dengan resolusi dari monitor ini tampilannya yang dihasilkanpun sudah cukup baik untuk berbagai keperluan didalam mengerjakan pekerjaan. Warna mendalam dan waktu respon yang lebih baik, sehingga game, film DVD, dan acara TV mungkin terlihat lebih baik pada CRT. Sebuah CRT terlihat baik dari semua sudut pandang dibanding LCD. Monitor ini dapat menampilkan hampir semua resolusi

b.  LCD ( Liquid Cristal Display )

Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya hanya mengatur sudut refleksi kristal cair.

Kelebihan dari monitor LCD ini adalah sebagai berikut :
Hemat akan tempat, tidak seperti monitor CRT yang membutuhkan tempat yang banyak. Terdapatnya brightness ratio. Brightness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang. Monitor LCD memiliki kelebihan yang sangat bersahabat yaitu monitor ini adalah monitor yang hemat listrik. Monitor ini memiliki kualitas gambar yang lebih tajam, kecerahan warnanya pun sangat baik dan bentuk dari monitor ini memang terlihat benar-benar modern. Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.

Kekurangan dari monitor LCD diantaranya adalah :
Sebagai berikut. Harga dari monitor LCD ini lebih mahal di banding monitor berjenis CRT. Gambar monitor LCD hanya menampilkan hasil resolusi terbaik pada resolusi tertentu, lebih dari itu akan kurang jelas. Beberapa waktu yang lalu, monitor berjenis LCD ini masih mempunyai masalah pada resolusi . Saat itu, monitor ini jika dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Karena layarnya pipih kemungkinan untuk kerusakan pada fisik monitor bisa sangat terjadi akibat ketelodoran pemakai.

Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matri.

 Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.

 Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.

Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD.Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Organic Light-Emitting Diode (OLED) atau dioda cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm.OLED merupakan piranti penting dalam teknologi elektroluminensi. Teknologi tersebut memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh piranti akibat adanya medan listrik yang diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk memperoleh tampilan yang luas, fleksibel, murah dan dapat digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan layar tampilan.Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida timah-indium yang berfungsi sebagai elektroda positif atau anoda, lapisan organik dari diamine aromatik dengan ketebalan 750 nm, lapisan pemancar cahaya yang terbuat dari senyawa metal kompleks misalnya 8-hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan elektroda negatif atau katoda terbuat dari campuran logam magnesium dan perak dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari 500 nm, artinya OLED sama tipis dengan selembar kertas.Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan listrik, fungsi kerja katoda akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katoda menuju pita konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya lubang (hole) di pita valensi. Anoda akan mendorong lubang untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.

Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan elektroda dan lapisan tipis yang terdiri dari molekul-molekul organik sebagai pemancar cahaya dimana keduanya disusun bertumpuk. Lapisan organik dapat dimendapkan dengan teknik yang relatif sederhana yaitu pelapisan memutar (spin coating) sedangkan lapisan elektroda dimendapkan menggunakan teknik penguapan (evaporation). Lapisan elektroda dibuat dari bahan logam transparan atau semi-transparan seperti Indium Tin Oxide (ITO) atau aluminium (Al). Sifat transparan memungkinkan cahaya yang terpancar dari struktur piranti keluar secara optimal.
Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED berkembang dari satu warna menjadi multi-warna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang diberikan kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut memiliki prospek untuk menjadi piranti alternatif seperti teknologi tampilan layar datar berdasarkan kristal cair.
Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi aternatif yang mampu mengungguli generasi tampilan layar sebelumnya, tampilan kristal cair (Liquid Crystal Display atau LCD). OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam piranti teknologi tampilan.

c.    Plasma gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)

Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Monitor LCD merupakan monitor yang tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer komputerportabel.Cara kerja dari Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor LCD itu sendiri terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah dengan berteknologi seperti lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar.
Namun dari monitor CRT ini juga memiliki kekurangan kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut. Diperlukanya teknologi listrik yang cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat. Monitor CRT menempati banyak ruang meja dan monitor ini berat. Gambar pada monitor yang sudah tiga tahun tidak akan terlihat baik seperti ketika monitor masih baru. Monitor CRT memakan tiga kali lebih banyak listrik daripada LCD. Fokus di sekitar tepi luar gambar sering kurang tajam daripada di tengah. Seiring waktu, sebuah monitor CRT menjadi kurang tajam dibanding saat masih baru. Monitor CRT menghasilkan radiasi magnetik dan elektromagnetik serta menghasilkan panas yang dapat kerusakan.
Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.
Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini sudah terdapat beberapa jenis teknologi monitor. Jenis-jenis teknologi monitor tersebut diantaranya adalah :

  1. Polaroid belakang
  2. Elektroda belakang
  3. Plat kaca belakang
  4. Kristal cair
  5. Plat kaca depan
  6. Elektroda depan
  7. Polaroid depan

Di Indonesia, beberapa teknologi layar tampilan dengan teknologi OLED sudah masuk ke pasar, mulai dari alat penerangan, alat konsumsi rumah tangga seperti televisi, gadget seperti telepon genggam, papan ketik (keyboard), kamera digital, jam tangan digital, komputer jinjing (laptop), layar komputer, sampai pada alat informasi seperti layar pengumuman di pasar swalayan, bandara, hotel atau rumah sakit

Kelebihan Kehadiran teknologi OLED :

  •  Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel.


  •  Kemampuan OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya yang menghasilkan cahaya putih terang saat dihubungkan dengan sumber listrik.


  •  Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik menjadikan OLED sebagai teknologi ramah lingkungan.


  •  Biaya operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif sederhana dibandingkan LCD. OLED dapat dicetak ke atas substrat yang sesuai dengan menggunakan teknologi pencetak tinta semprot (inkjet printer).


  •  Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang sangat luas. Piksel OLED memancarkan cahaya secara langsung sedangkan LCD menggunakan teknologicahaya belakang (backlight) sehingga tidak memancarkan warna yang sebenarnya.


  •  OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 ms.


  •  OLED dapat dioperasikan dalam batasan suhu yang lebih lebar.


 Kekurangan Teknologi OLED adalah :

  • Harga produk yang cenderung mahal belum terjangkau oleh kalangan umum


  • Masalah teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik yang terbatas, sekitar 14.000 jam dibandingkan layar datar lain yang bisa mencapai 60.000 jam. Pada tahun 2007, masa bertahan OLED dikembangkan menjadi 198.000 jam.


  • Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahan kandungan organik di dalam OLED dapat rusak jika terkena air.


  • Pengembangan proses segel (improved sealing process) dalam praktik pembuatan OLED dapat membatasi masa bertahan tampilan.


  • Dalam piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas cahaya yang dihasilkan untuk warna tertentu belum cukup terang.


d.     Monitor Light Emitting Diode (LED)

Monitor sejenis dengan monitor LCD dimana teknologinya sudah lebih maju. Monitor LED merupakan monitor yang menggunakan LED sebagai komponen penghasil warna. LED ini digunakan sebagai lampu indikator dibanyak perangkat elektronik. LED itu sendiri menggunakan cahaya pancaran diode (Light Emitting Diode) sebagai sumber cahaya. LED menggunakan diode untuk membuat banyak image yang berwarna warni. Warna hitam akan menjadi benar benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna LED lebih realistic dibandingkan monitor LCD. Monitor LED memiliki refresh rate yang tinggi.Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared, hijau atau biru atau merah dan ultraviolet.

Cara kerja dari Montor LED adalah sebagai berikut :
Sebenarnya LED adalah dioda, sehingga memiliki kutub. Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. 2 kawat pada LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda. Arus menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka lebih terang pula LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10 20 mA. Ketika arus melewati sebuah LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6 V, sebenarnya tergantung pada arus yang ada. Tegangan pada LED tidak hanya sebuah fungsi dari arus, tetapi juga warna LED dan suhu yang disebabkan perbedaan zat kimia pada LED .Datasheet LED merupakan sudut pandang yang lebar berarti cahaya tidak akan sampai jauh, tetapi akan menyebar. Lampu flash pada kamera memiliki sudut pandang yang lebar. Datasheet biasanya akan memberikan berupa angka tunggal, tetapi beberapa akan menjelaskan lebih detail dalam distribusi cahaya per sudut. Dan tentunya pada grafik panjang gelombang, terdapat nilai puncaknya. grafik ini sangat penting karena grafik inilah yang berfungsi menghubungkan LED dengan sensor warna.

 Kelebihan dibanding monitor lainnya :
Adapun kelebihan dari monitor LED ini, diantaranya adalah sebagai berikut. Monitor ini dapat membuat banyak image yang berwarna warni sehinngga terliht lebih natural. Didalam monitor ini setiap warna akan jelas, seperti warna hitam akan menjadi benar benar hitam, bukan hitam abu-abu, sehingga ketebalan warnanya sangat bagus. Warna dari monitor LED lebih realistic dibandingkan monitor LCD. Untuk bentuk atau cassing dari monitor ini juga hampir mirip dengan monitor LCD yang membuat tampilannya sendiri bagus dan menarik untuk dilihat dan tentunya lebih mudah untuk dipindahkan. Monitor ini pula hemat tenaga listrik, sama hal nya dengan monitor LCD, namun monitor ini lebih irit listrik dibanding monitor LCD. Monitor ini memiliki kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan dengan monitor LCD. Pencahayaan yang dihasilkan oleh monitor LED lebih stabil dibandingan dengan monitor LCD, sehingga kestabilan cahaya dan warna, serta ketajamannya bisa terjaga selama monitor digunakan.

 Kekurangan dari monitor ini diantaranya adalah :
Sebagai berikut Monitor ini tergantung terhadap pencahayaan dari LED-nya yang menyebabkan kurang maksimalnya tampilan nantinya pada monitor. Umumnya harga monitor ini mahal, sehingga kurang diminati oleh kebanyakan orang, karena kebanyakan orang lebih memilih monitor LCD untuk digunakannya. Dan perlu untuk diketahui harga dari monitor lebih maha hingga setengah harga monitor LCD pada umumnya. Selain tergantung pencahayaan dari LED untuk tampilan monitor, besar kecilnya arus yang melintasi LED juga akan menyebabkan perubahan kecerahan pada tampilannya.

e.      Monitor Touch Screen

Monitor touch screen adalah sebuh kemajuan teknologi yang sangat modern. Monitor touch screen ini merupakan sebuah monitor atau perangkat komputer yang bekerja dengan adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena digital. Antarmuka layar sentuh, di mana pengguna mengoperasikan sistem komputer dengan menyentuh gambar atau tulisan di layar itu sendiri, merupakan cara yang paling mudah untuk mengoperasikan komputer dan kini semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Tampilan dari monitor touch screen ini sangat baik dan halus sehingga menambah kemewahan dari monitor.

Cara kerja dari monitor touch screen adalah adanya 3 buah komponen utama yang saling terhubung dan saling bekerja untuk menghasilkan kinerja yang baik. 3 komponen tersebut adalah touch sensor, controller, dan software driver. Sentuhan yang terjadi pertama akan diterima oleh komponen touch sensor yang merupakan input untuk diteruskan ke komponen yang lainnya, selanjutnya akan diteruskan ke controller yang merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut. Selanjutnya yang bekerja adalah komponen pada software driver yang berfungsi untuk mengatur agar perangkat touch screen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan. Sehingga output pun akan terproses dan tertampil di layar monitor seteleh diproses oleh ketiga komponen tersebut.

Kelebihan dari monitor touch screen ini adalah :
Sebagai berikut. Monitor ini akan memberikan kemudahan dan kecepatan akses bagi penggunanya. Kita tidak perlu bersusah payah untuk mencari tombol pada keyboard dalam mengeksekusi suatu perintah. Tampilan dari monitor touch screen ini sangat baik dan halus. Monitor ini memiliki bentuk yang sangat menarik.Kecepatan merespon suatu perintah sangat cepat dilakukan dengan monitor ini karena perintah langsung dimasukkan hanya dengan menyentuh di layar monitor tersebut. Pencahayaaan dari monitor touch screen juga sangat baik. Monitor touch screen juga umumnya tidak banyak membutuhkan tempat menaruh dan beratnya juga relatif disesuaikan.

 Kekurangan dari monitor touch screen ini, diantaranya yaitu :
Ada beberapa perintah yang lama untuk dikerjakan di monitor ini. Misalnya Jika kita ingin memberikan perintah yang kompleks misalnya mengetik dengan cepat suatu kalimat pada layar, kadang terjadi error yang diakibatkan software tidak mampu menterjemahkan apa yang kita inputkan. Juga pada teknologi touchscreen yang lama, sentuhan bersamaan di layar monitor pada beberapa titik sekaligus akan membingungkan software dalam memahaminya. Harga dari monitor ini sangat mahal, maka dari itu monitor ini jarang untuk dijumpai .Monitor touch screen membutuhkan perawatan khusus, dimana layar harus selalu terjaga kebersihannya agar sentuhan (input) bisa diterjemahkan dengan tepat. Monitor ini memerlukan orang yang teliti dan bisa menggunakannya dengan benar, karena apabila kita ceroboh menggunakannya maka monitor ini akan cepat mengalami kerusakan Selain itu biaya nantinya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki monitor touch screen ini akan sangat besar.

Setelah mengetahui penjelasan diatas, aspek paling penting dari sebuah monitor adalah:


  • Ukuran Layar adalah perbandingan lebar dalam satuan inci. Jarak antara satu sudut dengan sudut berlawanan lainnya.Pada umumnya ukuran minimal dari sebuah layar monitor adalah 14 inci, Sedangkan untuk monitor yang berkukuran 16 inci atau bahkan lebih sering disebut dengan monitor yang berlayar penuh.


  • Bentuk monitor ada portrait atau ukuran tinggi lebih besar dibandingkan dengan ukuran lebar atau dalam bentuk landscape ukuran lebar lebih besar dibandingkan ukuran tinggi. Monitor landscape dapat menampilkan dua halaman  penuh yang saling berdampingan satu sama lain.


  • Resolusi  dari monitor mengidentifikasikan seberapa padat pixel yang ada, Pada umumnya, semakin banyak pixel (sering di ungkapkan dengan titik per inci), semakin tajam hasil gambar yang dapat ditampilkan. Banyak monitor saat ini sudah dapat menampilkan 1024 hingga 764 pixels, untuk penggunaan kartu grafis standar. Beberapa model monitor high end sudah dapat menampilkan 1289 hingga 1024, atau bahkan 1600 hingga 1200 pixel.


  • Tipe Sinyal yang diterima oleh monitor tersebut, apakah itu analog ataukah digital.Kebanyakan monitor saat ini menerima sinyal analog , yang mensyaratkan penggunaan VGA, SVGA, 8514/A dan beberapa resolusi pewarnaan standar lainnya.


  • Frekwensi yang tetap, yang berarti bahwa monitor tersebut hanya menerima inputan hanya pada satu frekwensi. Kebanyakan monitor adalah Multiscanning yang berarti bahwa monitor tersebut secara otomatis  menyesuaikan pada frekwensi sinyal yang mereka terima sehingga monitor tersebut dapat menampilkan gambar dengan resolusi yang berbeda, tergantung dari data yang mereka terima dari video adapters.




Daftar Pustaka



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI

Teknologi Kamera Smartphone